Makan Itu Kebutuhan, Tapi Kenapa Jadi Masalah? Kenali Eating Disorder!
oleh Medina Hospitals
Hallo Sahabat Medina 😊
Pernahkah kamu merasa hubunganmu dengan makanan jadi tidak sehat? Kadang makan terlalu banyak sampai tidak bisa berhenti, atau malah menahan lapar karena takut berat badan naik? Kalau pernah, kamu tidak sendirian. Banyak orang mengalami masalah serupa, dan dalam beberapa kasus, ini bisa jadi tanda Eating Disorder atau gangguan makan.
Masalah ini bukan cuma soal makanan, tapi juga berkaitan dengan kesehatan mental dan citra diri. Sayangnya, banyak yang tidak sadar kalau mereka sedang mengalaminya, bahkan menganggap itu hal biasa. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Apa Itu Eating Disorder?
Eating Disorder adalah gangguan pola makan yang dipengaruhi oleh faktor psikologis, emosional, dan sosial. Ini bukan sekadar kebiasaan buruk atau kurang disiplin dalam mengatur makan, tapi kondisi serius yang bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Jenis-Jenis Eating Disorder yang Perlu Kamu Tahu
-
Anorexia Nervosa
- Sengaja mengurangi makan atau bahkan berhenti makan karena takut berat badan naik.
- Sering merasa "gagal" kalau melihat angka di timbangan bertambah.
- Cenderung punya citra tubuh yang negatif, meski sudah sangat kurus.
-
Bulimia Nervosa
- Makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat (binge eating), lalu merasa bersalah dan berusaha mengeluarkannya lagi dengan cara seperti muntah paksa, olahraga berlebihan, atau pakai obat pencahar.
- Sering kali penderita terlihat memiliki berat badan normal, sehingga sulit dikenali.
-
Binge Eating Disorder (BED)
- Makan berlebihan secara berulang tanpa bisa mengontrolnya.
- Berbeda dengan bulimia, penderita BED tidak mencoba mengeluarkan makanan yang mereka konsumsi.
- Bisa menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
-
Other Specified Feeding or Eating Disorder (OSFED)
- Jenis gangguan makan lain yang tidak masuk dalam tiga kategori utama di atas, tetapi tetap berdampak buruk pada kesehatan.
Kenapa Ini Terjadi?
Eating Disorder bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti:
- Tekanan sosial untuk punya tubuh ideal.
- Gangguan kecemasan atau depresi.
- Trauma masa lalu atau pengalaman buruk terkait makanan dan tubuh.
- Faktor genetik atau lingkungan.
Masalah ini tidak bisa dianggap sepele, karena bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan serius.
Bagaimana Cara Menghadapinya?
-
Sadari dan akui masalahnya – Kalau kamu merasa memiliki hubungan yang tidak sehat dengan makanan, cobalah untuk jujur pada diri sendiri dan cari bantuan.
-
Cari dukungan – Ngobrol dengan orang yang kamu percaya, entah itu keluarga, teman, atau tenaga profesional seperti psikolog dan dokter.
-
Hindari standar kecantikan yang tidak realistis – Ingat, tubuh ideal bukan berarti harus kurus. Kesehatan lebih penting dari sekadar angka di timbangan!
-
Jangan ragu untuk terapi – Terapi psikologis bisa membantu mengatasi pola pikir dan kebiasaan yang berkaitan dengan gangguan makan.
Banyak orang masih menganggap Eating Disorder hanya soal "makan terlalu sedikit atau terlalu banyak", padahal ini adalah gangguan kesehatan serius. Semakin banyak yang tahu, semakin mudah kita bisa saling mendukung dan membantu mereka yang membutuhkan.
Yuk, bagikan artikel ini agar lebih banyak orang paham dan berani mengambil langkah untuk hidup lebih sehat!
𝗥𝗦 Medina
"Sehatmu, Semangat Kerjaku"
🏥 Jl. Raya Wanaraja No. 500, Garut ☎️ (0264) 2448808
#PKRS #promkes #neurologis #RumahSakitMedina #CekKesehatan