Anak Jadi Pemarah? Waspadai Pola Asuh yang Tak Disadari

Halo, Sahabat Medina! 😊
Sahabat mungkin pernah mendengar ungkapan, “buah jatuh tak jauh dari pohonnya.” Nah, dalam kasus hubungan antara orang tua dan anak, ungkapan ini seringkali menjadi kenyataan. Pernahkah kamu melihat seorang anak yang sering marah-marah dan bertingkah emosional, lalu ketika melihat orang tuanya, ternyata pola perilaku serupa terlihat? Baru-baru ini, kasus konflik antara ibu dan anak publik figur menjadi sorotan publik dan membangkitkan diskusi tentang bagaimana kemarahan orang tua bisa berdampak pada anak-anak mereka.
Angry kids (anak-anak yang marah) sering kali tidak muncul begitu saja. Mereka adalah cerminan dari pola asuh, interaksi, dan lingkungan di rumah. Orang tua yang sering berkonflik atau menunjukkan emosi negatif secara terus-menerus kepada anak-anak mereka, tanpa sadar menanamkan pola perilaku yang sama pada sang anak. Menurut beberapa penelitian, anak-anak yang tumbuh di lingkungan penuh kemarahan, tekanan, dan kurangnya kasih sayang cenderung mengalami kesulitan mengelola emosi mereka sendiri.
Kenapa Anak Meniru Perilaku Orang Tua?
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar, terutama dari orang tua mereka. Ketika orang tua marah atau tidak mampu mengelola emosinya dengan baik, anak-anak cenderung menganggap itu sebagai cara yang “benar” untuk mengekspresikan diri. Mereka mungkin belum bisa membedakan mana perilaku yang sehat dan mana yang tidak, sehingga mereka cenderung meniru dan menginternalisasi perilaku tersebut.
Dampaknya pada Kesehatan Mental Anak
Tidak hanya berdampak pada perilaku, anak-anak yang tumbuh dengan orang tua yang marah dan tidak stabil secara emosional bisa mengalami gangguan mental. Mereka mungkin merasa cemas, depresi, atau merasa tidak aman di lingkungan rumah. Selain itu, anak-anak ini bisa tumbuh dengan rasa harga diri yang rendah dan sulit menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain di kemudian hari.
Apakah Bisa Diperbaiki?
Tentu bisa! Orang tua perlu menyadari dampak dari perilaku mereka terhadap anak. Jika kamu seorang orang tua yang merasa sering marah atau frustrasi, mulailah untuk lebih sadar dalam mengelola emosi. Berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental, mengikuti program parenting, atau bahkan terapi keluarga bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Anak-anak perlu merasa dicintai, aman, dan didukung, bukan hanya dari segi materi tapi juga emosional. Jadi, ketika kita memperbaiki diri sebagai orang tua, kita juga memperbaiki masa depan anak-anak kita.
Yuk, mulai perhatikan kesehatan emosional dalam keluargamu! Jika kamu atau anak-anak merasa kesulitan mengelola emosi, jangan ragu untuk melakukan konsultasi di fasilitas kesehatan terdekat. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jangan lupa bagikan artikel ini agar orang tua di luar sana bisa belajar untuk menjadi lebih baik bagi anak-anak mereka!
𝗥𝗦 Medina
"Sehatmu, Semangat Kerjaku"
🏥 Jl. Raya Wanaraja No. 500, Garut ☎️ (0264) 2448808
#medina #rumahsakit #rumahsakitmedina #rsmedina #PKRSMedina #medinahospital #preventif #promotif #KesehatanMental #RumahSakitMedina #AngryKids #ParentingTips